Sabtu, 23 Februari 2013

BUDIDAYA PISANG

Budidaya Pisang

Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang
berasal dari kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia
kemudian menyebar ke Madagaskar Afrika, Amerika Selatan
dan Tengah
Jenis pisang dibagi menjadi tiga:


  • Pisang yang dimakan buahnya tanpa dimasak

misalnya pisang ambon, susu, raja, cavendish,
barangan dan mas.

  •  Pisang yang dimakan setelah buahnya dimasak

misalnya pisang nangka, tanduk dan kepok.

  •  Pisang berbiji misalnya pisang batu dan klutuk.
  •  Pisang yang diambil seratnya misalnya pisang manila

MANFAAT TANAMAN PISANG
Pisang adalah buah yang sangat bergizi yang merupakan
sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Pisang dijadikan
buah meja, sale pisang, pure pisang dan tepung pisang. Kulit
pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka melalui proses
fermentasi alkohol dan asam cuka. Daun pisang dipakai sebagi
pembungkus berbagai macam makanan trandisional Indonesia.
Batang pisang abaca diolah menjadi serat untuk pakaian, kertas
dsb. Batang pisang yang telah dipotong kecil dan daun pisang
dapat dijadikan makanan ternak ruminansia (domba, kambing)
pada saat musim kemarau dimana rumput tidak/kurang tersedia.
Secara tradisional, air umbi batang pisang kepok dimanfaatkan
sebagai obat disentri dan pendarahan usus besar sedangkan air
batang pisang digunakan sebagai obat sakit kencing dan
penawar racun.


SENTRA PENANAMAN PISANG
Hampir di setiap tempat dapat dengan mudah ditemukan
tanaman pisang. Pusat produksi pisang di Jawa Barat adalah
Cianjur, Sukabumi dan daerah sekitar Cirebon. Tidak diketahui
dengan pasti berapa luas perkebunan pisang di Indonesia.
Indonesia termasuk salah satu negara tropis pengekspor pisang

SYARAT TUMBUH
 Iklim tropis basah, lembab dan panas mendukung
pertumbuhan pisang. Namun demikian pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis. 
Pada kondisi tanpa air, pisang masih tetap tumbuh karena air disuplai
dari batangnya yang berair tetapi produksinya tidak dapat diharapkan.

Angin dengan kecepatan tinggi seperti angin
kumbang dapat merusak daun dan mempengaruhi
pertumbuhan tanaman.


Curah hujan optimal adalah 1.520–3.800 mm/tahun
dengan 2 bulan kering. Variasi curah hujan harus diimbangi dengan ketinggian
 air tanah agartanah tidak tergenang.

Media Tanam
Pisang dapat tumbuh di tanah yang kaya humus,
mengandung kapur atau tanah berat. Tanaman ini
rakus makanan sehingga sebaiknya pisang ditanam
di tanah berhumus dengan pemupukan.

 Air harus selalu tersedia tetapi tidak boleh
menggenang karena pertanaman pisang harus diari
dengan intensif. Ketinggian air tanah di daerah basah
adalah 50 –200 cm, di daerah setengah basah 100 –
200 cm dan di daerah kering 50 –150 cm. Tanah
yang telah mengalami erosi tidak akan menghasilkan
panen pisang yang baik. Tanah harus mudah
meresapkan air. Pisang tidak hidup pada tanah yang
mengandung garam 0,07%


Ketinggian Tempat
Pada umumnya pisang dapat tumbuh di dataran rendah sampai
pegunungan setinggi 2.000 m dpl.Pisang ambon,nangka dan
tanduk tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 m dpl


PEDOMAN BUDIDAYA PISANG
Pembibitan
Pisang diperbanyak dengan cara vegetatif berupa tunas-tunas
(anakan)

-Persyaratan Bibit
Tinggi anakan yang dijadikan bibit adalah 1-1,5 m dengan lebar
potongan umbi 15-
20 cm. Anakan diambil dari pohon yang
berbuah baik dan sehat. Tinggi bibit akan berpengaruh terhadap
produksi pisang (jumlah sisir dalam tiap tandan). Bibit anakan
ada dua jenis: anakan muda dan dewasa. Anakan dewasa lebih
baik digunakan karena sudah mempunyai bakal bunga dan
persediaan makanan di dalam bonggol sudah banyak.
Penggunaan bibit yang berbentuk tombak (daun masih
berbentuk seperti pedang, helai daun sempit) lebih diutamakan
daripada bibit dengan daun yang lebar.

-Penyiapan Bibit
Bibit dapat dibeli dari daerah/tempat lain atau disediakan di
kebun sendiri.Tanaman untuk bibit ditanam dengan jarak tanam
agak rapat sekitar 2 x 2 m.Satu pohon induk dibiarkan memiliki
tunas antara 7-9. Untuk menghindari terlalu banyaknya jumlah
tunas anakan, dilakukan pemotongan / penjarangan tunas.

-Sanitasi Bibit Sebelum Ditanam
Untuk menghindari penyebaran hama/penyakit, sebelum
ditanam bibit diberi perlakuan sebagai berikut:
  • Setelah dipotong, bersihkan tanah yang menempel di akar
  • Simpan bibit di tempat teduh 1-2 hari sebelum tanam agar luka  pada umbi mengering. Buang daun-daun yang lebar.
  • Rendam umbi bibit sebatas leher batang di dalam insektisida 0,5–1% selama 10 menit. Lalu bibit dikeringanginkan.
  •  Jika tidak ada insektisida, rendam umbi bibit di air mengalir selama 48 jam.
  •  Jika di areal tanam sudah ada hama nematoda, rendam umbi bibit di dalam air panas beberapa menit.
Pengolahan Media Tanam Pisang
- Pembukaan Lahan
Pemilihan lahan harus mempertimbangkan aspek iklim,
prasarana ekonomi dan letak pasar/industri pengolahan pisang,
juga harus diperhatikan segi keamanan sosial.
Untuk membuka lahan perkebunan pisang, dilakukan
pembasmian gulma, rumput
atau semak-semak, penggemburan tanah yang masih padat;
pembuatan sengkedan dan pembuatan saluran pengeluaran air.

- Pembentukan Sengkedan
Bagian tanah yang miring perlu disengked (dibuat teras). Lebar
sengkedan tergantung dari derajat kemiringan lahan. Lambung
sengkedan ditahan dengan rerumputan atau batu-batuan jika
tersedia. Dianjurkan untuk menanam tanaman legum seperti
lamtoro di batas sengkedan yang berfungsi sebagai penahan
eros dan juga penahan angin.

-Pembuatan Saluran Pembuangan Air
Saluran ini harus dibuat pada lahan dengan kemiringan kecil dan
tanah-tanah datar. Di atas landasan dan sisi saluran ditanam
rumput untuk menghindari erosi dari landasan saluran itu sendiri.

Teknik Penanaman Pisang
-Penentuan Pola Tanaman
Jarak tanam tanaman pisang cukup lebar sehingga pada tiga
bulan pertama memungkinkan dipakai pola tanam tumpang
sari/tanaman lorong di antara tanaman pisang. Tanaman
tumpang sari/lorong dapat berupa sayur-sayuran atau tanaman
pangan semusim. Di kebanyakan perkebunan pisang di wilayah 
Asia yang curah hujannya tinggi, pisang ditanam bersama-sama 
dengan tanaman perkebunan kopi, kakao, kelapa.

- Pembuatan Lubang Tanam
Ukuran lubang adalah 50 x 50 x 50 cm pada tanah berat , 30 x
30 x 30 cm atau 40 x40 x 40 cm untuk tanah gembur. Jarak
tanam 3 x 3 m untuk tanah sedang dan 3,3 x 3,3 m untuk tanah
berat.

-Cara Penanaman
Penanaman dilakukan menjelang musim hujan (September-
Oktober). Sebelum tanam lubang diberi pupuk organik seperti
pupuk kandang/kompos sebanyak 15–20 kg. Pemupukanorganik sangat berpengaruh 
terhadap kualitas rasa buah.


Pemeliharaan Tanaman Pisang
-Penjarangan
Untuk mendapatkan hasil yang baik, satu rumpun harus terdiri
atas 3-4 batang. Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa
sehingga dalam satu rumpun terdapat anakan yang masingmasing
berbeda umur (fase pertumbuhan). Setelah 5 tahun
rumpun dibongkar untuk diganti dengan tanaman yang baru.

-Penyiangan
Rumput/gulma di sekitar pohon induk harus disiangi agar
pertumbuhan anak dan juga induk baik. Penyiangan dilakukan
bersamaan dengan penggemburan dan penimbunan dapuran
oleh tanah agar perakaran dan tunas bertambah banyak. Perlu
diperhatikan bahwa perakaran pisang hanya ratarata
15 cm di bawah permukaan tanah, sehingga penyiangan jangan
dilakukan terlalu dalam.

1. Perempalan
Daun-daun yang mulai mengering dipangkas agar kebersihan
tanaman dan sanitasi lingkungan terjaga. Pembuangan daun-
daun ini dilakukan setiap waktu.

-Pemupukan
Pisang sangat memerlukan kalium dalam jumlah besar. Untuk
satu hektar, pisang memerlukan 207 kg urea, 138 kg super
fosfat, 608 kg KCl dan 200 kg batu kapur sebagai sumber
kalsium. Pupuk N diberikan dua kali dalam satu tahun yang 
diletakkan didalam larikan yang mengitari rumpun tanaman. 
Setelah itularikan ditutup kembali dengan tanah. 
Pemupukan fosfat dankalium dilaksanakan 6 bulan setelah 
tanam (dua kali dalamsetahun).

-Pengairan dan Penyiraman
Pisang akan tumbuh subur dan berproduksi dengan baik selama
pengairannya terjaga. Tanaman diairi dengan cara disiram atau
mengisi parit-parit/saluran air yang berada di antara barisan
tanaman pisang.

-Pemberian Mulsa
Tanah di sekitar rumpun pisang diberi mulsa berupa daun kering
ataupun basah. Mulsa berguna untuk mengurangi penguapan air
tanah dan menekan gulma, tetapi pemulsaan yang terus
menerus menyebabkan perakaran menjadi dangkal sehingga
pada waktu kemarau tanaman merana. Karena itu mulsa tidak
boleh dipasang terus menerus.

-Pemeliharaan Buah
Jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir
harus dipotong agar pertumbuhan buah tidak terhambat.
Setelah sisir pisang mengembang sempurna, tandan pisang
dibungkus dengan kantung plastik bening. Kantung plastik
polietilen dengan ketebalan 0,5 mm diberi lubang dengan
diameter 1,25 cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Ukuran kantung
plastik adalah sedemikian rupa sehingga menutupi 15-45 cm di
atas pangkal sisir teratas dan 25 cm di bawah ujung buah dari
sisir terbawah. Untuk menjaga agar tanaman tidak rebah akibat
beratnya tandan, batang tanaman disangga dengan bambu yang
dibenamkan sedalam 30 cm ke dalam tanah.


HAMA DAN PENYAKIT POHON PISANG
Hama
- Ulat daun (Erienota thrax.)
Bagian yang diserang adalah daun.
Gejala: daun menggulung seperti selubung dan sobek hingga
tulang daun.
Pengendalian: dengan menggunakan insektisida yang cocok
belum ada, dapat dicoba dengan insektisida Malathion.

-Uret kumbang (Cosmopolites sordidus)
Bagian yang diserang adalah kelopak daun, batang.
Gejala: lorong-lorong ke atas/bawah dalam kelopak daun,
batang pisang penuh lorong.Pengendalian: sanitasi rumpun
pisang, bersihkan rumpun dari sisa batang pisang, gunakan bibit
yang telah disucihamakan.

- Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis).
Bagian yang diserang adalah akar.
Gejala: tanaman merana, terbentuk rongga atau bintik kecil di
dalam akar, akar bengkak.
Pengendalian: gunakan bibit yang telah disucihamakan,
tingkatkan humus tanah dan gunakan lahan dengan kadar
lempung kecil

-Ulat bunga dan buah (Nacoleila octasema.)
Bagian yang diserang adalah bunga dan buah.
Gejala: pertumbuhan buah abnormal, kulit buah berkudis.
Adanya ulat sedikitnya 70 ekor di tandan pisang.
Pengendalian: dengan menggunakan insektisida.

Penyakit
-Penyakit darah
Penyebab: Xanthomonas celebensis (bakteri). Bagian yang
diserang adalah jaringan tanaman bagian dalam.
Gejala: jaringan menjadi kemerah-merahan seperti berdarah.
Pengendalian: dengan membongkar dan membakar tanaman
yang sakit.

-Panama
Penyebab: jamur Fusarium oxysporum. Bagian yang diserang
adalah daun.
Gejala: daun layu dan putus, mula-mula daun luar lalu daun di
bagian dalam, pelepah daun membelah membujur, keluarnya
pembuluh getah berwarna hitam.
Pengendalian: membongkar dan membakar tanaman yang
sakit.

-Bintik daun
Penyebab: jamur Cercospora musae. Bagian yang diserang
adalah daun dengan gejala bintik sawo matang yang makin
meluas.
Pengendalian: dengan menggunakan fungisida yang
mengandung Copper oksida atau Bubur Bordeaux (BB).

-Layu
Penyebab: bakteri Bacillus . Bagian yang diserang adalah akar.
Gejala: tanaman layu dan mati.
Pengendalian: membongkar dan membakar tanaman yang
sakit.

-Daun pucuk
Penyebab: virus dengan perantara kutu daun Pentalonia
nigronervosa. Bagian yang diserang adalah daun pucuk.
Gejala: daun pucuk tumbuh tegak lurus secara berkelompok.
Pengendalian: cara membongkar dan membakar tanaman yang
sakit.

Gulma
Tidak lama setelah tanam dan setelah kanopi dewasa terbentuk,
gulma akan menjadi persoalan yang harus segera diatasi.
Penanggulangan dilakukan dengan:
Penggunaan herbisida seperti Paraquat, Gesapax 80
Wp, Roundup dan dalapon.
>Menanam tanaman penutup tanah yang dapat
menahan erosi, tahan naungan, tidak mudah
diserang hama-penyakit, tidak memanjat batang
pisang. MisalnyaGeophila repens.
>Menutup tanah dengan plastik polietilen.

PANEN PISANG

-Ciri dan Umur Panen
Pada umur 1 tahun rata-rata pisang sudah berbuah. Saat panen
ditentukan oleh umur buah dan bentuk buah. Ciri khas panen
adalah mengeringnya daun bendera. Buah yang cukup umur
untuk dipanen berumur 80-
100 hari dengan siku-siku buah yang
masih jelas sampai hampir bulat. Penentuan umur panen harus
didasarkan pada jumlah waktu yang diperlukan untuk
pengangkutan buah ke daerah penjualan sehingga buah tidak
terlalu matang saat sampai di tangan konsumen. Sedikitnya
buah pisang
masih tahan disimpan 10 hari setelah diterima
konsumen.

-Cara Panen
Buah pisang dipanen bersama-sama dengan tandannya.
Panjang tandan yang diambil adalah 30 cm dari pangkal sisir
paling atas. Gunakan pisau yang tajam dan bersih waktu
memotong tandan. Tandan pisang disimpan dalam posisi
terbalik supaya getah dari bekas potongan menetes ke bawah
tanpa mengotori buah.Dengan posisi ini buah pisang terhindar
dari luka yang dapat diakibatkan olehpergesekan buah dengan
tanah. Setelah itu batang pisang dipotong hingga umbi
batangnya dihilangkan sama sekali.Jika tersedia tenaga kerja
batang pisang bisa saja dipotong sampai setinggi 1 m dari
permukaan tanah. Penyisaan batang dimaksudkan untuk
memacu pertumbuhan tunas.

-Periode Panen
Pada perkebunan pisang yang cukup luas, panen dapat
dilakukan 3-10 hari sekali tergantung pengaturan jumlah
tanaman produktif.

SEMOGA BERGUNA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar